Selamat Datang
Log In Press "Rangkuman Informasi dan Gudangnya Pengetahuan" hadir dengan misi menjadi terobosan baru, tempatnya mencari referensi serta menghadirkan rangkuman informasi dari berbagai sumber.
SILAHKAN BERKOMENTAR DUKUNG BLOG INI TETAP EKSIS
Contact person send to: loginpress@gmail.com
Log In Press supported under license from The Trans-Media Press
Adsense Indonesia Adsense Indonesia
Daftar Isi

Selasa, 01 Juni 2010

Jabat Tangan Pria-Wanita Dalam Pandangan Islam

Selasa, 01 Juni 2010

Hampir semua orang di dunia ini barang kali sudah menganggap wajar jabat tangan antara pria dan wanita. Dari masyarakat perkotaan hingga pelosok-pelosok masyarakat perkampungan. Semua tumpah menyemarakan dan seakan melegakan kebiasaan jabat tanagan. Keberadaannya bukan saja identik dengan persahabatan, tetapi sudah menjadi symbol peradaban modern. Lihatlah sekeliling kita, betapa ia telah menjadi pemandanagan sehari-hari.

Di balik semua itu, orang lupa dan cenderung mengabaikan makna jabat tanagan (musafahah). Apakah dalam tinjauan agama, kebiasaan itu dibenarkan atau tidak? Bagaimanakah jabat tangan yang benar menurut syara’? Inilah yang tidak disadari banyak orang. Orang seakan tidak peduli terhadap kemuliaan nilai-nilai agama sehingga keberadaannya dinomorduakan.

Sebetulnya, jabat tangan antara pria dan wanita tidak dilarang asalkan kedua orang yang bersalaman masih saudara (mahram). Ketentuan mahram adalah sebagaimana yang tercantum dalam kitab fiqih, yakni orang-orang yang tidak halal dinikahi. Akan tetapi jika keduanya bukan mahram, maka Islam mengharamkannya.

Ada sebuah riwayat yang mnceritakan bahwa Imam ash-Shadiq ditanya,”Apakah boleh bagi laki-laki berjabat tangan dengan perempuan yang bukan mahram?” Beliau menjawab,” Tidak, kecuali memakai kain. Dan tidak menyentuh telapak tangannya”.

Oleh karena itu, ketika Nabi berhadapan dengan perempuan-perempuan yang ingin membaiatnya, beliau berkata,”Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan perempuan”.

Riwayat di atas menjelaskan bahwa sesuatu yang tidak dikehendaki Rasul, meski hanya dengan gelengan kepala apalagi dengan kata “tidak”, bermakna larangan. Dan larangan merupakan salah satu bagian dari sesuatu yang mesti dijauhi. Sama artinya, jika tetap dilanggar maka konsekwensinya adalah dosa. Tapi kenyataannya, hal yang jelas dosa di mata agama malahan menjadi kebanggan masyarakat. Sungguh ironis bukan?

Kebanyakan dari kita tidak sadar bahwa setapak demi setapak, kita mulai mengenyampingkan sunah Rasul. Apa yang semestinya dicontoh, tak jarang kita abaikan. Sebaliknya, apa yang semestinya tak boleh dilakukan justru menjadi kebanggaan.

Sesungguhnya islam sangat realistis dalam mempelajari perasaan-perasaan wanita dan wanita. Adalah hal yang wajar ketika wanita bersentuhan dengan pria, ia akan merasakan pengaruh seksual, sebagaimana pria merasakan hal yang sama ketika bersinggungan dengan wanita. Ini mungkin tidak jauh beda dengan perintah Allah SWT. kepada hamba-hambanya untuk menutup aurat. Tidak lain untuk menghindarkan dari segala fitnah yang muncul. Begitu pula dengan jabat tangan. Kita tahu bahwa dibalik perintah ada larangan. Demikian halnya sebaliknya. Kedua kutub ini memang saling berkaitan. Ada hokum kausalitas (sebab akibat) di dalamnya.

Lantas bagaimana jika jabatan yang dilakukan tidak mengndung perasaan apa-apa? Menurut Syahid Muhammad Husein Fadhlullah, ketika ada kesiapan jiwa untuk menarik lawan jenis atau adanya keterbukaan (daya tarik) naluri seks kepadanya, maka jabatangan merupakan langkah pertama untuk memuluskan langkah berikutnya.

Islam mengharamkan jabat tangan karena ia berupaya untuk menghindarkan manusia dari perbuatan-perbuatn yang lebih jauh dari sekedar persentuhan lawan jenis yang bukan mahram. Islam berusaha menjaga kebersihan perasaan dan sentiment melalui usaha menjauhkan manusia dari segala hal yang memperkeruh kebersihan spiritual dan jiwa. Dan masalah mengharamkan ini tidak disebabkan oleh ketidakpercayaan dengan dorongan-dorongan suci pada diri manusia, tetapi Islam ingin agar dorongan-dorongan suci ini tidak terpengaruh oleh suatu eksperimen yang dapat memperburuknya. Wallahu a’lam.



Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar atau mempromosikan blog.. Isi komentar saya harap memiliki sisi yang positif.. Kritik saran atau pun pertanyaan silahkan anda masukkan.. Tidak di perkenankan meninggalkan komentar spam..

 
Translate To Translate To

Lintas Berita

Portal Muslim

Teknologi

Lifestyle

Cahaya Iman

Berita Terkini

Copyright © 2010 Log In Press | Blog Powered by Blogspot | Template by Free Blogspot Template | Designed by Blog Go Blog